Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Belum Hadir
Sejarah Desa Majasari tidak bisa dilepaskan dari Desa Majasih. Desa Majasih termasuk pada wilayah kecamatan Sliyeg, Desa Majasih adalah desa yang mempunyai wilayah sangat luas, sehingga pada tahun 1983 termasuk ke dalam daftar desa yang dimekarkan karena pada tahun tersebut desa-desa yang wilayah dan jumlah penduduknya besar di wilayah kecamatan Sliyeg mengalami pemekaran, Majasih dimekarkan menjadi dua desa yaitu desa Majasih sebagai desa induk dan Majasari adalah desa baru hasil pemekaran. Nama Majasari digagas oleh para ulama dan tokoh Masyarakat yang domisilinya masuk kedalam desa baru, Kata Maja diambil dari ikon desa yaitu adanya tumbuhan pohon Maja di sebuah blok, dan sari diambil dari bahasa arab Assyaro yang menurut artinya adalah harapan baru atau semangat baru.
Pemerkaran antara Desa Majasih dan Majasari masih meninggalkan polemik dikarenakan perimbangan pembagian kekayaan desa yang tidak proposional, sehingga berpengaruh pada pelayanan masyarakat. Majasari adalah desa dengan kondisi wilayah dan potensi terkecil diantara desa-desa hasil pemekaran di wilayah kecamatan sliyeg, sehingga pantaslah desa Majasari sekian lamanya termasuk desa tertinggal.
Desa Majasari terdiri dari tiga blok hunian besar, yaitu Blok Maja, Blok Girang dan Blok Tanasin, Masyarakat desa Majasari termasuk masyarakat Agamis, dan tingkat kesadaran pendidikan di desa Majasari tergolong cukup tinggi, baik itu pendidikan formal maupun non formal. Banyak para orang tua yang mengirimkan anaknya menuntut ilmu di pondok-pondok pesantren terkenal mulai dari Cirebon sampai ke pulau Madura.
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian kecil berprofesi sebagai PNS, TNI, POLRI dan Swasta. Dalam bidang pertanian Masyarakat Majasari mempunyai keunggulan dalam hortikultura, Pasokan sayuran yang ada di kota Jakarta diantaranya disuplai dari desa Majasari, selain pertanian sector peternakan menjadi primadona masyarakat Desa Majasari terutama peternakan sapi yang populasinya setiap tahun naik secara signifikan.
Desa Majasari masih terus menata diri, hasil pembangunan yang dirasakan tidak lepas juga dari jasa para Kuwu terdahulu diantaranya:
Pada era kepemimpinan Kuwu Hj. Lely Uliyah desa Majasari menapak pada masa pendewasaan diri dimana kearifan dan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat sangat didambakan masyarakat diwujudkan melalui pembangunan desa yang partisipatif, membuka akses partisipasi masyarakat seluas luasnya menuju Majasari yang lebih baik.
Juga berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat diantaranya kegiatan pendidikan terdapat PAUD dan Perpustakaan Desa, dibidang ekonomi terdapat kantor BUMDes, dan untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat dalam bidang kesehatan terdapat Pos Kesehatan Desa (POSKESDES),
Untuk awal kepemimpinan Kuwu Hj. Lely Uliyah Mengalami masa perubahan iklim/ Bencana wabah penyakit Covid- 19 Yang mulai penyebaran yang sangat menghawatirkan, dan Kepemimpinam Kuwu Hj. Lely Uliyah mulai Penanganan Berupa Sosialisasi dan Penanganan Vaksinasi Secara rutin Yang bertempat di balai Desa Majasari.
Setelah beberapa minggu penanganan perubahan grafik setatus Lefel mulai membaik dan antusias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi sangat pesat, demi perubahan lefel dan kesehatan masyarakat Majasari Yang lebih baik.
Dampak yang di timbulkan oleh Wabah penyakit/Virus Covid-19 banyak masyarakat tidak dapat melaksanakan kegiatan yang sebagai mana mestinya.
Kecamatan Kertasemaya
Kabupaten Indramayu - Jawa Barat
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
TOTAL
©OpenDesa - OpenSID 22.06-premium
Batuah v22.06
Kirim Komentar